MULTIMEDIA dan TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ)

ASSALAMUALAIKUM
MEMBUAT TOPOLOGI VLAN
VLAN merupakan  kependekan dari Virtual LAN atau Virtual Local Area Network. Dilihat dari definisinya maka LAN yang dihasilkan adaah secara virtual, bukan secara fisik.
Dalam melakukan manajemen jaringan, kita mungkin membutuhkan banyak hub sesuai dengan departemen-departemen yang ada. Department keuangan menggunakan sebuah hub, departmen produksi menggunakan satu hub, departmen sales menggunakan hub demikian dan seterusnya. Kita pertama-tama membuat perkiraan bahwa departmen keuangan hanya membutuhkan 8 port,  departmen sales 16 port, demikian seterusnya. Tetapi ternyata dalam perkembangannya departmen keuangan membutuhkan 10 port, departmen sales membutuhkan 16 port demikian seterusnya.
Menggunakan tradisional hub kita harus membeli hub baru, dengan menggunakian switch yang modern kita cukup membeli sebuah switch kemudian memecah port-port dalam switch menjadi beberapa VLAN (Virtual LAN). Pemecahan ini menggunakan software sehingga kita tidak perlu melakukan pengkabelan ulang. VLAN satu secara fungsi terpisah dengan VLAN yang lain meskipun secara fisik menjadi satu. VLAN ini bekerja pada layer 2 OSI model, supaya antara VLAN dapat saling berhubungan dengan sempurna diperlukan router yang bekerja pada layer 3.
Kegunaan VLAN adalah pemisahan jaringan menjadi sub jaringan. Dengan adanya sub jaringan ini, jika terjadi masalah pada suatu sub jaringan maka tidak akan mengganggu sub jaringan yang lain. Performance pada tidak sub jaringan juga bagus karena broadcasting hanya terjadi pada setiap sub jaringan.

Buka Cisco Packet Tracer yang telah kita install dilaptop/pc kita

Setelah itu kita Susun seperti topologi dibawah ini



                                                                                                                                                                                      
Setelah itu kita masukan ip addres di setiap pc/client kita satu persatu dengan cara
Double klik di pc lalu pilih Dekstop setelah itu klik ip configuration

Ini gambar untuk di pc satu di vlan 10 lakukan hal yang sama di setiap pc vlan 10 hanya saja ip addresnya yang berbeda
Ip pc 1 vlan 10 =192.168.4.2
Ip pc 2 vlan 10 =192.168.4.3
Ip pc 3 vlan 10 =192.168.5.2


Lakukan seperti ini di setiap pc di vlan 20 dengan ip address dibawah ini
Pc 1 vlan 20=192.168.5.2
Pc 2 vlan 20=192.168.5.3
Pc 3 vlan 20=192.168.5.4


Lakukan seperti ini disetiap pc di vlan 30 dengan ip address
Pc 1 vlan 30=192.168.6.2
Pc 2 vlan 30=192.168.6.3
Pc 3 vlan 30=192.168.6.4
Setelah semua client kita berikan ip address saatnya kita mulai mendaftarkan setiap vlan di setiap swicth
Configurasi bisa kita lihat dibawah

Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name LURAH
Switch(config-vlan)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name SEKDA
Switch(config-vlan)#vlan 30
Switch(config-vlan)#name KEUANGAN
Switch(config-vlan)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config)#vlan 20
Switch(config-vlan)#int fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#int fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 30
Lakukan configurasi atas disetiap vlan dengan nama setiap
Vlan 10=LURAH
Vlan 20=SEKDA
Vlan 30=KEUANGAN
Setelah itu dilakukan kita akan membuat perintah mode trunk dari swicth 1 ke switch lainnya dan membuat mode trunk ke router dengan configurasinya sebagai berikut
Switch(config)#int fa0/4
Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/4, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/4, changed state to up

Switch(config-if)#int f0/5
Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/5, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/5, changed state to up

Switch(config)#int fa0/6
Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/6, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/6, changed state to up
 Yang harus menjadi catatan adalah kita harus harus inget setiap interface yang terhubung ke masing-masing alat kita
 Lalu setelah selesai memberi ip addres disetiap client/pc,memberi vlan pada setiap disetiap dan melakukan switchport mode acces untuk pc kita dan melakukan switchport mode trunk kepada sesama switch dan ke router.
 Setelah itu kita akan mendaftarkan setiap vlan dan ip addressnya ke router agar setiap client kita bisa berkomunikasi satu sama lain.Dengan perintah dibawah ini


Pertama kita klik di bagian router kita setelah itu klik CLI lalu kita hidupkan interface router yang terhubung ke switch kita contohnya “huruf yang berwarna merah” setalah itu kita ikutin perintah selanjutnya

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#int gig0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip add 192.168.4.1 255.255.255.240
Router(config-subif)#int gig0/0.20
Router(config-subif)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/0.20, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/0.20, changed state to up

Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)#ip add 192.168.5.1 255.255.255.224
Router(config-subif)#int gig0/0.30
Router(config-subif)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/0.30, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/0.30, changed state to up

Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 30
Router(config-subif)#ip add 192.168.6.1 255.255.255.192


Jika sudah selesai kita lakukan ping dari pc mana pun untuk mencoba apakah topologi kita sudah berhasil,jika hasil pecobaan kamu sama dengan dengan gambar diatas berarti TOPOLOGI anda sudah berjalan dengan baik





Informasi lebih lanjut mengenai VLAN dapat dibaca di http://en.wikipedia.org/wiki/Virtual_LAN .



CIDR dan VLSM


CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata.
VLSM (Variable Length Subnet Mask)
VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Pada metode VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga akan semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat subnet yang telah dipecah maka akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya.
Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan, sebagai berikut:
  1. routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol :  RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2),
  2. semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yan menggunakan algoritma penerus packet informasi
Contoh Penerapan VLSM: 130.20.0.0/20
Kita hitung jumlah subnet dahulu menggunakan CIDR, dan didapat:
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka:
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah:
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu:
130.20.32.0
Kemudian kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan subnet pertama yaitu:
 /20 = (2x) = 24 = 16
Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat:
 130.20.32.0/24
Kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
dst … sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16  = 130.20.47/24
Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0
Kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27
Manfaat VLSM:
  1. Efisien menggunakan alamat IP karena alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet.
  2. VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization.
  3. Berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.
SUPERNETTING
Supernetting adalah teknik penggabungan beberapa subnet, dimana manfaat dari supernetting ini adalah untuk mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat memori pada router tersebut.
Supernetting merupakan kebalikan dari Subnetting, dimana dalam hal ini penambahan jumlah Host dalam jaringan dilakukan dengan meminjam beberapa bit network untuk dijadikan bit Host dalam membentuk IP-Address pada Supernet, dengan memperhatikan jumlah Nomor Host yang akan digabung.
Pengaturan IP-Address pada super jaringan (supernet) ada prosedurnya tersendiri, yaitu sebagai berikut :
Prosedur Supernetting
  1. Pada Supernetbit Host yang bernilai nol semua berfungsi sebagai Supernet Address, bit Host yang bernilai satu semua berfungsi sebagai Broadcast Address.
  2. Pada proses netmasking, IP-Address untuk Supernet-mask ditentukan dengan mengganti semua bit Network dengan bit 1, dan mengganti semua bit Host (termasuk bit Host yang dipinjam dari bit Network) dengan bit 0.Contohnya pembentukan supernet dari gabungan 4 buah jaringan Kelas-C dengan meminjam 2 bit Network, maka komposisi bit 1 dan bit 0 pada proses netmasking : 
 


Host ke 2’m
Jumlah Host
Subnet Mask
Pre-mask/32
2’0
1
255.255.255.255
/32
2’1
2
255.255.255.254
/31
2’2
4
255.255.255.252
/30
2’3
8
255.255.255.248
/29
2’4
16
255.255.255.240
/28
2’5
32
255.255.255.224
/27
2’6
64
255.255.255.192
/26
2’7
128
255.255.255.128
/25
2’8
256
255.255.255.0
/24
2’9
512
255.255.254.0
/23
2’10
1024
255.255.252.0
/22
2’11
2048
255.255.248.0
/21
2’12
4096
255.255.240.0
/29
2’13
8192
255.255.224.0
/19
2’14
16386
255.255.192.0
/18
2’15
32768
255.255.128.0
/17





 













 
sumber: http://asmaruddinlubis2.blogspot.co.id
Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR

Follow us

POPULAR POSTS

  • Perbedaan CIDR dan VLSM
    CIDR dan VLSM CIDR (Classless Inter-Domain Routing) Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk...
  • CARA MEMBUAT TOPOLOGI VLAN
    ASSALAMUALAIKUM MEMBUAT TOPOLOGI VLAN VLAN merupakan  kependekan dari Virtual LAN atau Virtual Local Area Network. Dilihat dari defin...
  • Memahami Komposisi Fotografi
    Memahami Komposisi Pada Fotografi Assalamualaikum wr wb    Berjumpa lagi dengan blog saya yang sederhana ini. Kali ini saya akan ...
  • Video Dokumenter Studio Overloops
  • hal-hal yang harus anda ketahui tentang Linux
    Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh Bertemu lagi denga saya di blog ini, kini saya akan membahas tentang sistem operasi open source...

Advertisement

FOLLOW US @ INSTAGRAM

About Me

Popular Posts

  • Perbedaan CIDR dan VLSM
    CIDR dan VLSM CIDR (Classless Inter-Domain Routing) Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk...
  • CARA MEMBUAT TOPOLOGI VLAN
    ASSALAMUALAIKUM MEMBUAT TOPOLOGI VLAN VLAN merupakan  kependekan dari Virtual LAN atau Virtual Local Area Network. Dilihat dari defin...

Advertisement

Copyright © 2016 MULTIMEDIA dan TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ). Created by OddThemes